Mardliyah Islamic Center kembali menggelar acara Ceramah Tarawih pada hari Rabu (5/3/2025). Pada kesempatan ini, MIC mengundang seorang influencer sekaligus dokter muda yaitu drg. Muhammad Atiatul Muqtadir sebagai narasumber dengan tema “Islam dan Sains dalam Ilmu Kesehatan dan Sosial”.
drg. Atiatul membuka kajian dengan renungan, “seringkali kita mendengar melihat hal-hal yang menjelaskan bahwa Islam bertentangan dengan ilmu pengetahuan”.
Kemudian, Ia menjelaskan bahwa narasi-narasi yang serupa dengan hal ini telah dipatahkan oleh Al-Qur’an, hadits-hadits dan kitab-kitab para ulama. Sebagai bukti dikenalnya ilmuwan Ibnu Sina, al-Farabi dan al-Kindi.
Kemudian, drg. Atiatul menjelaskan tiga keterkaitan antara Islam dan sains. Pertama, pertentangan antara Islam dan ilmu pengetahuan merupakan pertentangan semu yang dibangun untuk menggoyahkan umat Islam.
Kedua, Al-Qur’an dan Sunnah merupakan landasan dasar yang harus kita yakini ketika terjadi pertentangan semu antara ilmu pengetahuan dan Islam. Lebih lanjut, ia menyebutkan salah satu ciri ulil albab yaitu selalu ingat kepada Allah SWT dan terkoneksi kepada-Nya. Hal ini juga merupakan salah satu sifat taqwa kepada Allah.
dr. Atiatul berpesan, “Modal kita agar tidak tersesat ketika belajar ilmu pengetahuan adalah mentalitas untuk selalu ingat kepada Allah SWT”, tuturnya.
“Sumber kebenaran adalah Al-Qur’an sedangkan ilmu pengetahuan menyingkap hikmahnya”, imbuhnya.
drg. Atiatul juga memberikan contoh sederhana diantaranya larangan meniup makanan yang panas, diharamkannya babi, manfaat siwak, dan juga anjuran untuk makan secukupnya. Hikmah dari hal-hal tersebut kemudian tersingkap dengan adanya ilmu pengetahuan.
Kemudian, ia menambahkan “Pada dasarnya ilmu pengetahuan mendukung kita untuk lebih meyakini dan mencintai syariat Islam. Maka, kalaupun terjadi pertentangan antara orientasi yang lain, tanamkan bahwa Al-Quran dan Sunnah merupakan landasan primer hidup manusia” tegasnya.
Terakhir, Al-Qur’an khususnya QS an-Nahl ayat 11-16 juga memberikan penegasan tentang hikmah tentang ilmu pengetahuan dan mengungkap bahwa tujuan mencari ilmu adalah menambah ketaqwaan kepada Allah SWT. (Sayyidah Khalimatussakdiah/Tim Redaksi RBM 1446 H)