
Pada tanggal 9 Maret 2025 pembicara (Kajian Iftar) KAIFA di Masjid Mardliyyah Islamic Center (MIC) adalah Bapak Prof. Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio, Subsp.RPID, FISID (K). Beliau merupakan salah satu guru besar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada. Beliau menyampaikan tema tentang “Unlocking the Power of Your Smile: Bagaimana Kesehatan Gigi Membuka Pintu Kesuksesan di Berbagai Bidang Kehidupan”.
Pada pembahasan kali ini akan membahas empat hal. Yang pertama arti penting senyuman dalam kehidupan, kedua adalah bahasa senyum: senyum sebagai ekspresi perasaan, ketiga senyum berkualitas seperti apa, dan yang terakhir adalah peran kesehatan gigi dan mulut.
Diawali dengan sebuah hadist yang mengatakan bahwa “Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR Tirmidzi). Prof Ahmad Syaify juga membahas tentang beberapa hadist lain dari riwayat Muslim dan riwayat Al Hakim yang berkaitan tentang senyuman. Makna senyuman bagi umat manusia, menebar kegembiraan dan energi positif di sekitar kita merupakan amal bagi sesama.
“Senyuman sendiri memiliki beberapa manfaat, diantaranya senyuman membuat kita nampak menarik, senyuman mengubah perasaan positif, senyuman menstimulasi endorfin (pengurangan rasa sakit alamiah) dan serotonin. Senyuman juga memberikan kesan bahwa kita sukses, karena dengan senyuman kita jauh lebih percaya diri,” jelas Prof. Syaify yang didasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Terdapat beberapa hormon kebahagiaan yang terlibat dalam perasaan manusia. Diantaranya, dopamine sebagai hormon yang mengaktifkan keinginan belajar dan keinginan menemukan hal menyenangkan. Dopamine juga berfungsi untuk memberikan motivasi. Kemudian, ada oksitosin yang memiliki peran untuk menciptakan bonding atau membangun sebuah hubungan. Hormon ini juga dikenal sebagai hormon cinta. Selanjutnya ada serotonin yang dapat membuat perasaan signifikan atau penting dalam kehidupan sosial. Serotonin sendiri mempengaruhi mood manusia. Terakhir adalah hormon Endorfin yang berperan untuk memunculkan euforia dan merespon pada rasa sakit dan stress.
Untuk meningkatkan hormon dopamin (kebahagiaan), perlu adanya meditasi, tujuan jangka panjang, dan memakan makanan yang mengandung L-Tyrosine. Hormon oksitosin dapat ditingkatkan dengan akupuntur, mendengarkan musik, berolahraga, dan bersosialisasi. Untuk hormon serotonin, cara meningkatkannya adalah dengan berolahraga, mandi air dingin, dan relaksasi. Sedangkan untuk hormon endorfin dapat ditingkatkan dengan tertawa atau menangis, makan dark chocolate, dan memakan makanan yang disukai.
Perbedaan senyum dan tertawa adalah jika senyum tidak mengeluarkan suara. sedangkan saat tertawa mengeluarkan suara. Senyuman juga berbeda pada beberapa belahan dunia. Di Jepang, senyum biasanya digunakan untuk menunjukkan ketika seseorang sedang bingung atau marah. Di Rusia orang jarang tersenyum karena akan dianggap aneh jika terlalu banyak tersenyum. Di Indonesia, orang biasanya tersenyum untuk menunjukkan ramah tamah negara tersebut. Sedangkan di Amerika, orang tersenyum hanya kepada teman teman atau orang orang yang dikenal sebagai penghangat hati. Ini hanya beberapa contoh yang ada di belahan dunia. Masih ada banyak sekali kriteria senyuman di belahan dunia lain sebagai bentuk ekspresi.
Formula senyum sehat dan menawan, terdapat 4 hal point of interest dari daya tarik sebuah senyuman. Gigi, gusi, bibir, dan komposisi wajah menjadi 4 formula untuk menciptakan senyuman yang sehat dan menawan. Pada kesempatan ini, Prof Syaify juga menampilkan beberapa foto gambar gigi yang kurang menawan atau dalam keadaan sakit. Beliau bercerita terkait pasien yang beliau tangani pernah hampir mencapai fase depresi karena kondisi giginya yang kurang baik.
Garis senyuman, adalah garis imajiner yang membentang sepanjang tipe incisial gigi anterior rahang atas dan bertepatan dengan lengkungan bibir bawah. Terdapat beberapa kriteria smile line (Garis senyum) yang terbentuk pada manusia. Ada garis senyum. Garis Senyum Rendah (Low Smile Line) dengan ciri <25% gingiva interproksimal terlihat, gingiva marginal tidak terlihat, hanya 20% gigi rahang atas dan bawah yang terlihat. Kemudian, ada pula Garis Senyum Sedang (Medium Smile Line) yang memiliki ciri sebagai berikut, 25-75% gingiva interproksimal dan gingiva margin terlihat, Senyuman paling sempurna dan menarik. Terakhir ada Garis Senyum Tinggi (High Smile Line) dengan ciri khas nya yakni 75% gingiva interproksimal dan seluruh gingiva marginal terlihat, Jika gingiva di atas garis servikal gigi terlihat >3 mm, maka disebut gummy smile.
“Mari kita menjaga gigi, untuk menunjukkan senyuman terindah yang dimiliki.” Begitulah pemaparan dari Prof. Syaify.
