CEO DNVB Berdiskusi Terkait Strategi dan Keteguhan dalam Membangun Bisnis

Novia Nurist Naini

Pada Rabu, 6 Maret 2025, Masjid Mardliyyah Islamic Center menggelar kajian setelah waktu ashar, dengan membawakan tema: Strategi Bisnis Tangguh “Membangun Ketahanan dalam Menghadapi Perubahan Pasar”. Kajian ini dibawakan oleh Novia Nurist Naini, Founder CEO dari DNVB yang mengulik lika-liku membangun strategi bisnis dari tantangan yang ia hadapi.

Nurist menceritakan bagaimana ia menempuh kesulitan dalam membangun bisnisnya, dari mulai ide yang ia tidak yakin akan mampu ia capai atau dirasa mustahil. Dari berbagai masalah yang terjadi di hidupnya, justru itu datang sebagai kekuatan dan motivasi yang terus ia bawa.

“Ya Allah, berikan aku pekerjaan yang di dalamnya bisa bekerja, berkarya, berperan, berkeluarga, beribadah, berprestasi, berkontribusi, dan bersenang-senang dalam satu tarikan napas,” ucap Nurist dalam doanya.

Tidak lupa, ia berdoa agar Allah meridhoi usahanya sehingga ia bisa menjadi pengusaha, seolah-olah tidak mengambil risiko, mampu menafkahi diri sendiri, memiliki omzet, menggaji diri, dan membelanjakan kebutuhan pribadi.

Nurist mengutip ayat Al-Qur’an, seperti dalam Surah Al-Ma’arij ayat 19, berbunyi:

 اِنَّ الۡاِنۡسَانَ خُلِقَ هَلُوۡعًا ۙ‏ 

“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.” [1]

 Mengutip Habib Ja’far yang mengatakan bahwa menghina Tuhan bisa berarti seseorang tidak yakin dengan doa sendiri, padahal Tuhan Maha Kuasa atas segala hal.

Nurist juga mengutip beberapa ayat dalam surat Maryam, terdapat beberapa kisah yang ada di dalamnya, mulai dari kisah Maryam yang bisa mengandung Nabi Isa A.S. hingga kisah Zakariyya A.S. yang mendapat momongan di hari tuanya. Allah Subhanallah Wa Ta’ala menjawab doa-doa mereka, bahwa ‘Hal itu mudah bagi-Ku’; bagi Sang Pemilik Takdir. 

Dalam kajiannya, Nurist membahas dari hal-hal yang tidak pasti dapat diketahui melalui ilmu. Lalu, bersama dengan Iman ke-6 dalam Islam yakni Percaya kepada Takdir (Qada dan Qadar), ia menyikapi dari usaha dan doa yang sudah dilakukan dan diucapkan. Apabila mimpi nya tidak tercapai, maka akan mencoba lagi. Kalau tidak dapat dicapai, maka selayaknnya menerima takdir. Beliau juga mengatakan bahwa bisa jadi, hal yang kita inginkan itu buruk bagi kita, hal yang tidak cocok bagi kita ialah yang baik bagi kita.

Nurist berpesan, “Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi, tidak ada cita-cita yang terlalu banyak, tidak ada kriteria yang terlalu susah, serta tidak ada kondisi ideal yang terlalu tidak realistis, karena yang kita rasa itu susah tak tergapai, sesungguhnya nilainya hanya setitik di mata Allah.” (Monica Nasywa Rasendriya R.: Tim Redaksi RBM 1446 H)

Anda sekalian dapat melihat siaran langsung kajian di sini 

[1] https://quran.com/70/19 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top