
Masjid Mardliyyah Islamic Center UGM kembali menggelar ceramah tarawih dalam rangkaian Ramadhan Berkah Mardliyyah 1446 H pada Jumat (14/3/2025). Dr. H. Muhsin Kalida, S.Ag., M.Ag., M.Pd., hadir sebagai penceramah dengan tema “Psychowriting dalam Al-Qur’an: Bagaimana Allah Berkomunikasi dengan Hamba-Nya?” Dalam ceramahnya, Dr. Muhsin menjelaskan pentingnya membaca dan menulis sebagai bentuk perintah utama dalam Islam, sebagaimana yang tercantum dalam ayat-ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dr. Muhsin menjelaskan bahwa perintah pertama dalam Al-Qur’an adalah iqra (bacalah), sebagaimana terdapat dalam Surah Al-‘Alaq ayat 1-4. Saat wahyu pertama turun, malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira dan menyampaikan perintah untuk membaca. “Membaca adalah kewajiban bagi setiap Muslim, dan mengabaikannya berarti meninggalkan perintah utama yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa dalam ayat keempat Surah Al- ‘Alaq, Allah SWT mengajarkan manusia berpikir dengan iman dan tulisan.
Lebih lanjut, Dr. Muhsin mengungkapkan bahwa selain membaca, Islam juga menekankan pentingnya menulis. “Jika membaca adalah perintah pertama, maka membuat bacaan atau menulis adalah perintah berikutnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Islam dapat berkembang hingga saat ini karena adanya tokoh-tokoh terdahulu yang menulis dan mendokumentasikan ilmu pengetahuan. “Seandainya tidak ada Al-Qur’an, kita tidak akan mengenal Nabi Muhammad SAW. Jika tidak ada hadis, kita tidak akan mengetahui akhlak beliau,” tambahnya.
Dr. Muhsin juga menyinggung konsep psychowriting, yaitu bagaimana tulisan memiliki kekuatan untuk mengubah sesuatu yang awalnya tidak ada menjadi ada. Ilmu yang dituliskan tidak akan pernah mati dan pahalanya terus mengalir selama ilmunya bermanfaat. “Imam Al-Ghazali menulis kitabnya lebih dari 1.100 tahun yang lalu, tetapi hingga kini pesantrenan di Indonesia masih membacanya dan mengirimkan Al-Fatihah untuk beliau,” katanya.
Sebagai akademisi, Dr. Muhsin menegaskan bahwa memiliki karya tulis adalah hal yang sangat penting. “Jangan tidur sebelum membaca, dan jangan mati sebelum memiliki karya tulis,” pesannya. Ia menutup ceramah dengan menekankan bahwa menulis adalah ekspresi luar biasa yang akan menjadikan seseorang dikenal oleh masyarakat dan bahkan oleh sejarah. (Muhammad Azriel Ramadhan: Tim Redaksi RBM 1446 H)