Masjid Kampus Mardliyyah Islamic Center UGM kembali mengadakan Ngaji Kitab Asy-Syamail Al Muhammadiyah pada 28 Oktober 2024. Kajian kali ini mengenai lanjutan pembahasan fisik Rasulullah saw. yang dibawakan oleh Ustadz Achmad Jauhari Umar, Lc., MA.
Untuk mengenal lebih jauh sosok Nabi Muhammad saw., diawali dengan memahami fisiknya kemudian diikuti dengan mengenal perilaku dan kepribadiannya. Rasulullah memiliki ciri-ciri tubuh memiliki dada bidang dan lebar dengan perut yang datar. Kemudian sendi besar dan kuat sehingga Beliau punya kuda-kuda yang kuat. Wal warikaini warik merujuk pada sendi penghubung tulang paha dengan panggul yang bagian tersebut kuat dan menandakan bahwa fisik Rasulullah kuat dan bugar. Anwarul mutajarrad, ditafsirkan bahwa bagian tubuh Nabi seperti cahaya yang artinya badannya cerah dan kulitnya bersinar. Rasulullah memiliki bulu tipis dan terdapat bulu halus yang membentuk garis lurus seperti tali dari dada menuju pusar. Pada lengan bagian mankib yaitu bagian dari bawah pundak hingga siku serta siku hingga pergelangan tangan memiliki bulu halus yang lebat dan memiliki jari yang sangat panjang.
Rasulullah memiliki sifat rahbur rahah yang dapat membahagiakan orang lain karena senang memberi sesuatu kepada orang. Kedua telapak tangan dan kaki lebar membuat genggaman yang kuat dan tidak mudah lepas. Rasulullah memiliki jari panjang dan telapak kaki yang bagian tengahnya cekung serta halus dan tidak pecah-pecah, sehingga air langsung turun tanpa meresap. Rasulullah sangat memperhatikan fisik dengan melumuri kulit dan rambut untuk merawat fisik.
Dariul misyah artinya bahwa langkahnya cepat tetapi diturunkan pelan seakan sedang menuruni lembah. Ketika menoleh, Rasulullah menggerakkan seluruh badannya, dan melihat depan bagian belakang tetap terlihat seakan-akan memiliki mata di belakang. Beliau memandang dengan menunduk, tetapi ketika diajak berbicara langsung mendatangi dan menjawab. Rasulullah berbicara bila benar-benar dibutuhkan dan memandang tajam ketika memandang sesuatu yang membuat orang lain merasa segan. Rasulullah berjalan memimpin sahabat seakan-akan penunjuk jalan.
Rasulullah selalu memulai dengan salam kepada siapapun yang ditemui. Hal ini menjadi sunnah yaitu dengan bertegur salam dan sapa kepada teman yang ditemui supaya keakraban dapat tercipta dan mendapat pahala dari mengerjakan sunnah. (Afihana Dya Rushalya/Peserta Seleksi Tim Redaksi RBM 1446 H)