Sejarah masjid kampus mardliyyah islamic Center ugm
Pembangunan Masjid Kampus
Masjid yang terletak di samping Rumah Sakit (RS) Sardjito ini merupakan masjid tertua di UGM. Sejak awal didirikannya pada 1968, masjid ini memang sudah menjadi pusat studi kajian-kajian keislaman bagi mahasiswa serta masyarakat.
Dari pernyataan Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, gedung Mardliyyah Islamic Center akan menerima pemeluk agama lain yang ingin memanfaatkan fasilitas yang terdapat di Mardliyyah Islamic Center dengan harapan bangunan ini akan menjadi simbol toleransi antar umat beragama. Selain itu, tujuan pembangunan ini untuk menjadikan Mardliyyah Islamic Center sebagai Islamic Center kontemporer di daerah urban yang multifungsi.
Masjid Mardliyyah: Mewujudkan Nama dengan Makna
Masjid Mardliyyah, yang kini dikenal sebagai Mardliyyah Islamic Center (MIC), hadir dengan visi besar untuk menjadi pusat keislaman, tidak hanya bagi Universitas Gadjah Mada tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Nama Mardliyyah—yang berarti "diridhai Allah"—menggambarkan tekad untuk menjadikan masjid ini sebagai tempat yang penuh berkah, di mana seluruh aktivitas, baik spiritual maupun sosial, bertujuan mendapatkan keridhaan-Nya.
Renovasi masjid
Masjid ini kembali dibangun pada tahun 2018, dengan alasan masjid ini sudah tidak mampu menampung jamaah masjid yang terus berkembang tiap tahun. Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng dalam pidatonya mengungkapkan bahwa peletakan batu pertama pembangunan Masjid Mardliyyah sudah dilakukan beberapa kali, namun pembangunan belum terlaksana. Sehingga beliau berharap dengan peletakan batu pertama kali ini, pembangunan dapat terlaksana. Peletakan batu pertama di Masjid Mardliyyah UGM dilaksanakan pada Sabtu (20/7) yang menandai langkah awal renovasi masjid tersebut.
Pembangunan Gedung MIC yang didanai oleh 14 BUMN Indonesia seluas 13.887M2 setinggi 5 lantai ini bertujuan untuk menjadikan Mardliyyah Islamic Center (MIC), sebagai masjid yang kontemporer di daerah urban, multi fungsi, dan sebagai pusat kajian, selain itu juga memiliki sumber ekonomi untuk kemakmuran ummat. Untuk itu, bangunan ini menyediakan sarana pengembangan seperti manajemen hotel dan juga dilengkapi dengan wisma dan parkir basement.