Masjid Mardliyyah Islamic Center UGM kembali menggelar ceramah tarawih dalam rangkaian Ramadhan Berkah Mardliyyah 1446 H pada Jumat (21/3/2025). Ustaz Tantan Qital Barozi, S.Ag., Imam Masjid Suciati Saliman, hadir sebagai penceramah dengan tema Rahasia Ketenangan Jiwa dalam Al-Qur’an. Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan bahwa ketenangan jiwa adalah sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia, terutama bagi orang-orang yang beriman.
Ustaz Tantan menjelaskan bahwa setiap manusia pasti akan menghadapi ujian dalam hidupnya. Tidak ada satu pun manusia yang terbebas dari cobaan, baik dalam bentuk kesenangan maupun kesulitan. “Ujian bisa berupa harta yang melimpah, jabatan tinggi, atau kesuksesan besar. Namun, ada juga ujian berupa kekurangan, musibah, atau kehilangan. Kedua jenis ujian ini akan menimbulkan rasa bahagia atau sebaliknya, perasaan cemas dan khawatir,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa ketenangan adalah karunia yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman. Dalam Surah Yunus ayat 7, Al-Qur’an disebut sebagai penyelamat yang membawa ketentraman bagi hati manusia. Dalam ayat lain, Allah berfirman bahwa hanya dengan mengingat-Nya hati akan menjadi tenteram. “Ala bidzikrillahi tathma’innul qulub – Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram,” kutipnya dari Surah Ar-Ra’d ayat 28.
Dalam ceramahnya, Ustaz Tantan juga menguraikan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meraih ketenangan jiwa berdasarkan Al-Qur’an. Salah satunya adalah dengan memperkuat iman dan takwa. Menurut beliau, sakinah atau ketenangan adalah sesuatu yang Allah khususkan bagi orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, syarat utama agar seseorang mendapatkan ketenangan dari Allah adalah memiliki keimanan yang kuat.
Selain itu, beliau juga menjelaskan pentingnya ibadah dan amal saleh dalam meraih ketenangan batin. “Tidak ada keimanan tanpa ibadah, dan tidak ada ibadah tanpa amal saleh. Keduanya harus berjalan beriringan,” tuturnya. Ia mengutip Surah Al-Kausar ayat 2, Fasholli lirobbika (Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu), sebagai bukti bahwa ibadah merupakan kunci utama dalam membangun hubungan dengan Allah SWT.
Ustaz Tantan juga mengingatkan bahwa dzikir atau mengingat Allah adalah cara yang ampuh untuk menenangkan jiwa. “Dzikir bisa dalam bentuk tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), dan tahlil (La ilaha illallah). Dengan berdzikir, hati menjadi tenteram dan amal kebaikan kita pun semakin berat di timbangan,” jelasnya.
Di samping itu, beliau menekankan pentingnya sikap sabar dan tawakal dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. “Allah SWT menguji manusia dengan rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, dan kehilangan orang tercinta. Tetapi Allah juga memberikan kabar gembira bagi mereka yang bersabar,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa orang-orang yang mampu mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali) ketika menghadapi musibah akan mendapatkan rahmat dan ketenangan dari Allah.
Menjauhi dosa dan maksiat juga menjadi kunci penting dalam meraih ketenangan jiwa. Menurut Ustaz Tantan, kemaksiatan dapat merusak hati dan membuat seseorang jauh dari ketenangan. “Ketika kita melihat kemungkaran, hati kita pasti menolak. Namun, sering kali kita terhalang oleh gengsi atau hawa nafsu. Jika kita berusaha jujur dan benar dalam bertindak, insyaAllah ketenangan itu akan datang,” tuturnya.
Sebagai penutup, Ustaz Tantan memberikan sebuah kalimat bijak yang dapat dijadikan pegangan dalam menghadapi berbagai keadaan dalam hidup, yaitu “Ini akan berlalu.” Ia menjelaskan bahwa jika seseorang sedang berada dalam kebahagiaan, ia harus mengingat bahwa kebahagiaan itu tidak abadi agar tidak menjadi sombong. Sebaliknya, ketika seseorang mengalami kesulitan, ia harus yakin bahwa semua ujian akan berlalu agar tidak berputus asa. “Hasil yang kita dapatkan tergantung dari usaha yang kita lakukan,” pesannya. (Muhammad Azriel Ramadhan: Tim Redaksi RBM 1446 H)